|
Brand Asli Indonesia Yang Dikira Brand Import |
LEMPOGonline.
Brand Asli Indonesia Yang Dikira Brand Import - Sahabat Lempog yang super, sekarang saya ingin membahas tentang brand makanan import, eh salah...makanan asli brand INDONESIA yang dikira Import. Pada zaman yang serba kekinian, brand sudah menjadi hal yang sangat penting guna menunjukkan strata sosial setiap individu. Walaupun tak semua, namun sebagian besar lebih suka berbelanja pada toko atau cafe dengan brand Import. Namun tahukah kamu, kalau donat yang diberi nama J.Co itu adalah asli milik orang Indonesia? Pasti kalian banyak yang belum tau atau mungkin ada rasa kaget bercampur kagum. Kok orang Indonesia bisa buat tempat sekelas J.Co? Mau tau siapa pencetusnya? Dan masih banyak lagi Brand lokal yang dikira Import. Check this one out!
|
Pemilik J.Co - Johnny Andrean |
Tak disangka, pemilik hampir 200 salon di Indonesia ini merupakan pencetus cafe donat yang diberi nama J.Co. Sebelum J.Co, Johnny Andrean telah membeli hak waralaba BreadTalk yang telah tersebar diberbagai mall di kotamu. Tak puas hanya dengan membeli, Johnny Andrean ingin mendirikan sendiri industri beverage yang bertemakan donat. Awalnya ia hendak menggunakan konsep yang sama dengan BreadTalk, yakni membeli hak waralaba dari luar negeri. Namun hal ini urung dilakukannya karena ia merasa donat luar negeri kurang memenuhi standarnya. Maka, tahun 2005 ia mengibarkan J-Co Donuts & Coffee. Ia rela melakukan survei dan riset ke berbagai negara, seperti Australia, Amerika Serikat, Jepang dan berbagai negara Eropa karena ia tahu bahwa salah satu obsesinya adalah menjadi pemain global. Banyak yang menyangka bahwa gerai donat ini merupakan waralaba asing. Sebab saat itu konsep open kitchen belum umum di Indonesia. Namun, J.Co adalah produk asli Indonesia, yang mana hingga kini, ada lebih dari 40 gerai J.Co yang tersebar di Indonesia dan telah merambah ke negara-negara seperti Malaysia dan Singapura.
source: studentpreneur.co
2. Hoka Hoka Bento - PT. Eka Bogainti
|
Hoka Hoka Bento |
Jika anda mengira Hoka Hoka Bento (HokBen) milik orang Jepang, berarti ada salah. Karena HokBen asli milik orang Indonesia. Hendra Arifin sebagai pemilik PT Eka Bogainti tertarik mengembangkan resto cepat saji ala Jepang karena pada 1985 konsep itu belum ada di Indonesia. Ia pun melakukan studi banding ke Jepang dan kemudian membeli izin untuk menggunakan merek dan technical assistance Hoka Hoka Bento di Indonesia. Sementara itu, usaha serupa dengan merek sama yang ada di Jepang sudah tidak ada lagi. Meski menawarkan masakan Jepang, kepemilikan merek Hoka Hoka Bento adalah 100% dimiliki warga negara Indonesia.
source: ciputraentrepreneurship.com
3. Excelso - PT. Santos Jaya Abadi
|
Excelso |
Mungkin di daerah saya sendiri kurang familiar dengan cafe kopi yang satu ini. Excelso pertama dibuka pada bulan September 1991 di Plaza Indonesia, Jakarta, untuk mendukung merk kopi yang baru diciptakan oleh PT. Santos Jaya Abadi pada waktu itu, yaitu kopi Excelso. Kopi Excelso dibuat dan dipasarkan tetap dalam bentuk kopi biji dengan berbagai alasan. Sejak didirikan sampai dengan saat ini, Excelso terus berkembang dalam jumlah gerai, konsep pelayanan, desain serta jenis kopi, makanan & minuman yang disajikan. Hal ini seiring dengan tuntutan masyarakat yang telah menjadikan kopi sebagai bagian dari gaya hidup.
Jumlah gerai Excelso saat ini telah mencapai 122 buah gerai yang tersebar dilebih dari 30 kota di Indonesia. source: excelso-coffee.com
4. CFC - PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (d/h PT Putra Sejahtera Pioneerindo)
Ayam crispy sangat lekat dengan brand America. Namun ditengah himpitan pesaing import, CFC yang asli Indonesia masih dapat tetap bertahan dan memiliki tempat spesial bagi penikmat ayam crispy. CFC didirikan pada tahun 1983 di Jakarta dan merupakan salah satu Perusahaan generasi pertama di Indonesia yang memperkenalkan konsep restoran cepat saji berbahan dasar ayam. source:
cfcindonesia.com
|
CFC |
Selain dalam bentuk makanan, ada pula brand lokal yang dikira brand luar negeri seperti Lea (Jeans), The Executive (Pakaian), Eiger (Perlengkapan Petualang), Terry Palmer (Handuk), Sophie Martin (Pakaian, Aksesoris dan Kosmetik), dan Edward Forrer (Sepatu) -
source: Babeh Gelo.
Hebat kan putra dan putri Indonesia bisa membuat brand yang sekelas brand luar negeri. Semoga tokoh-tokoh entrepreneur diatas dapat menginspirasi anak bangsa lainnya. Mungkin saja kita dapat menemukan cafe dengan sajian makanan tradisional khas Indonesia di negara luar beberapa tahun lagi. Semoga saja. Sekian artikel mengenai
Brand Asli Indonesia Yang Dikira Brand Import "Pribumi dikira Bule" dari Lempog Online.
Jika ada penyebutan nama, gelar dan brand yang salah, harap dimaafkan.